Apa Itu Fenologi?
Fenologi adalah cabang ilmu yang mempelajari waktu terjadinya siklus kehidupan pada tumbuhan dan hewan, seperti berbunga, berdaun, hibernasi, reproduksi, dan migrasi.
Para ilmuwan yang mempelajari fenologi tertarik pada hubungan antara perubahan musim dan iklim dengan waktu terjadinya peristiwa tersebut. Misalnya, bagaimana beruang tahu kapan harus berhibernasi, atau mengapa hujan di bulan April membawa bunga di bulan Mei?
Tumbuhan dan hewan tidak memiliki kalender atau jam, tetapi banyak dari mereka mengambil petunjuk dari perubahan musim. Perubahan cuaca, seperti suhu dan curah hujan, menyebabkan organisme memasuki fase baru dalam hidup mereka.
Contohnya, tunas pada tumbuhan muncul ketika suhu mulai hangat di musim semi, dan pohon gugur kehilangan daunnya saat suhu mendingin di musim gugur. Studi tentang waktu perubahan ini disebut fenologi.
Fenologi secara harfiah berarti "ilmu tentang penampakan." Kata ini berasal dari bahasa Yunani “phaino” (menunjukkan atau muncul) dan “logos” (studi).
Para ahli fenologi tertarik pada waktu kejadian siklus kehidupan tertentu dalam kaitannya dengan perubahan musim dan iklim. Perubahan ini, seperti panjang hari, suhu, dan curah hujan, adalah komponen abiotik yang memengaruhi komponen biotik atau makhluk hidup di lingkungan.
Fenomena Fenologi di Musim Semi
Peristiwa fenologi yang sering menarik perhatian di musim semi meliputi berbunga, munculnya daun, kemunculan serangga, dan migrasi burung, ikan, serta mamalia. Misalnya, di beberapa wilayah, lagu burung robin menjadi tanda awal musim semi.
Di sepanjang pantai Pasifik, bunga California poppy adalah indikator musim semi yang populer, sementara di Midwest, hijau rerumputan menjadi pertanda musim dingin hampir berakhir.
Namun, waktu perubahan siklus kehidupan ini berbeda-beda tergantung lokasi. Misalnya, pohon ceri di Atlanta mungkin berbunga dua bulan lebih awal dibandingkan pohon serupa di Chicago, karena suhu di Atlanta menghangat lebih awal.
Fenologi Sepanjang Tahun
Tidak hanya musim semi, peristiwa fenologi penting juga terjadi sepanjang tahun. Misalnya, perubahan warna daun di musim gugur atau layunya bunga liar di musim panas. Pengamatan ini memberikan informasi penting tentang bagaimana tanaman merespons perubahan musim.
Melalui program seperti Budburst, masyarakat dapat melaporkan pengamatan mereka tentang perubahan musiman tanaman di kebun, taman, atau kota mereka. Data ini membantu ilmuwan memahami respons tanaman terhadap musim saat ini dan perubahan iklim jangka panjang.
Fenologi dan Perubahan Iklim
Waktu pemanasan di musim semi dan pendinginan di musim gugur sangat dipengaruhi oleh iklim. Hari ini, perubahan iklim global memengaruhi waktu pemanasan dan pendinginan ini di seluruh dunia.
Saat suhu Bumi meningkat, musim semi cenderung datang lebih awal, dan musim gugur bertahan lebih lama. Sebaliknya, jika suhu global menurun, pola ini akan berbalik.
Menurut NASA’s Goddard Institute for Space Studies (GISS), suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 0,8°C sejak tahun 1880. Model saat ini dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan suhu permukaan rata-rata dapat meningkat antara 2°C hingga 6°C pada akhir abad ke-21.
Perubahan ini memengaruhi fenomena fenologi, seperti waktu berbunga dan migrasi. Misalnya, jika cuaca hangat datang lebih awal, tanaman mungkin berbunga sebelum serangga penyerbuk dewasa, sehingga mengganggu ekosistem. Tanaman yang tidak diserbuki tidak dapat menghasilkan biji atau buah, yang berdampak pada hewan yang bergantung pada tanaman tersebut.
Pentingnya Fenologi
Fenologi memiliki banyak kegunaan praktis. Petani telah menggunakannya selama berabad-abad untuk memaksimalkan produksi tanaman. Pengamat alam menggunakannya untuk menentukan waktu terbaik melihat bunga liar, dan masyarakat umum menggunakannya untuk mempersiapkan diri menghadapi alergi musiman.
Dari sudut pandang budaya, banyak festival dan acara yang waktunya disesuaikan dengan peristiwa fenologi tertentu. Contohnya adalah Festival Bunga Sakura Nasional di Washington, D.C., yang biasanya berlangsung pada dua minggu pertama bulan April.
Namun, pemanasan global telah menyebabkan bunga sakura mekar lebih awal, sehingga parade sering kali berlangsung setelah puncak mekarnya bunga.
Perubahan dalam peristiwa fenologi dapat berdampak besar pada kehidupan manusia sehari-hari. Sebagai contoh, tanaman mungkin menjadi tidak sinkron dengan serangga penyerbuknya, yang berpotensi mengancam ekosistem.
Fenologi dalam Sejarah
Fenologi adalah salah satu cabang ilmu lingkungan tertua, yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Catatan pertama pengamatan fenologi diperkirakan berasal dari Tiongkok sekitar tahun 974 SM. Di Jepang, pengamatan puncak mekarnya bunga sakura telah tercatat selama lebih dari 1.200 tahun.
Pada abad ke-18, Robert Marsham, seorang pemilik tanah di Inggris, mulai mencatat secara sistematis tanda-tanda musim semi seperti berbunga dan munculnya serangga. Catatan keluarganya berlangsung selama beberapa generasi, dan tren dari catatan ini dapat dikaitkan dengan perubahan iklim jangka panjang.
Aldo Leopold, seorang tokoh penting dalam fenologi modern, juga menekankan pentingnya pencatatan. Dalam bukunya yang terkenal, A Sand County Almanac, ia menulis bahwa pencatatan meningkatkan kesenangan dalam mencari makna dan keteraturan dalam peristiwa alam.
Kontribusi Fenologi untuk Masa Depan
Dengan bergabung dalam program seperti Budburst, masyarakat dapat membantu ilmuwan mengumpulkan data penting tentang perubahan musiman. Data ini digunakan dalam model komputer untuk memprediksi bagaimana iklim dan ekosistem akan berubah dalam beberapa dekade atau bahkan abad mendatang.
Pengamatan fenologi memberikan wawasan penting tentang dampak perubahan iklim. Misalnya, jika musim tanam menjadi lebih lama karena suhu yang lebih hangat, hal ini dapat memengaruhi produksi pangan.
Selain itu, pengamatan ini membantu memahami bagaimana tanaman, hewan, dan manusia dapat bertahan dalam lingkungan yang terus berubah.
Fenologi bukan hanya ilmu tentang waktu, tetapi juga kunci untuk memahami bagaimana kehidupan di Bumi beradaptasi dengan perubahan iklim. Dengan melibatkan diri dalam pengamatan fenologi, kita turut berkontribusi pada ilmu pengetahuan dan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.
Disadur dari: https://budburst.org/phenology
0Komentar